Tugas Kuliah Sayang dibuang... (AI)..

CHINESE ROOMRata Penuh

Chinese room merupakan sebuah argumentasi tentang Artificial Intelligence (AI) yang ditegaskan oleh John Searle. Searle menyatakan bahwa kemampuan kecerdasan sebuah program tergantung pada pembuatnya (programernya). Kecerdasan sesungguhnya bukan hanya berdasarkan apa yang bisa komputer lakukan tetapi bisa atau tidaknya ia mengatakan bahwa ia mengerti dan menggambarkan apa yang difikirkannya selayaknya apa yang difikirkan manusia (human mind).
Searle juga menegaskan bahwa kecerdasan atau understanding bukanlah semata-mata kemampuan untuk memproses suatu operasi berdasarkan sintax (aturan) tertentu, dengan menggunakan sintax saja tidak bisa menuntun pada meaning (semantic).
Untuk menggambarkan argumentasinya,Searle menempatkan dirinya sebagai sebuah komputer yang melakukan pemprosesan bahasa alami. Ia menggunakan sebuah ruangan terkunci dan ia berada di dalam ruangan tersebut. Searle dikeliliingi oleh kartu-kartu yang bertuliskan simbol-simbol Cina. Melalui sebuah celah pada pintu ruangan itu, dia diberi sebuah kisah dalam bahasa Cina dan sederetan kartu-kartu yang mengandung kisah tadi dalam bahasa Cina juga. Dia mencari simbol yang benar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan cara mengikuti sekumpulan instruksi-instruksi yang rumit, dan dia memberikan sekumpulan kartu-kartu keluar ruangan. Tampak bagi orang yang diluar ruangan bahwa seakan-akan dia memahami bahasa Cina. Tetapi Searle mengakui bahwa dia sama sekali tidak memahami bahasa Cina.
Argumentasi Searle meruntuhkan keabsahan tes Turing, dan menurunkan keyakinan peneliti-peneliti kontemporer tentang komputer suatu hari nanti bisa benar-benar cerdas dalam kecerdasan artificial. Sejak publikasi artikel Searle, pendukung klaim kecerdasan artificial telah menyusun banyak jawaban untuk mendukung keyakinan mereka. Kontribusi Searle ini memicu banyak diskusi selama 25 tahun terakhir ini dalam bidang cognitive science.


Kesimpulan
Chinese room merupakan argumentasi yang ditegaskan oleh John Searle sebagai bentuk kritikan terhadap konsep artificial inteligence yang dikeluarkan oleh Alan Turing. Searle berpendapat bahwa kecerdasan yang dimiliki oleh mesin merupakan kecerdasan palsu, yang dibuat melalui aturan-aturan sebuah program. Ia mencontohkan, sebuah mesin tidak perlu memahami bahasa Cina untuk bisa menjawab persoalan-persoalan dalam bahasa itu. Jadi, mesin tinggal menjalankan aturan-aturan yang telah diprogram untuk memahami bahasa itu.

Sis Joko Nugroho

Hidup ini akan terasa indah jika saling berbagi, membantu, dan saling menyadari.

2 Comments

Previous Post Next Post